Halaman

Rabu, 11 November 2009

Usaha Pembuatan Kripik Singkong

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kripik singkong merupakan makanan ringan yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Bahkan kripik singkong menjadi ikon makanan khas Indonesia yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya usaha kecil menengah yang memproduksi kripik singkong.
Selain memiliki cita rasa yang sangat lezat, gurih, dan nikmat, kripik singkong juga mengandung nilai gizi yang cukup tinggi. Berikut ini adalah tabel kandungan gizi.
Tabel 1. Komposisi Gizi Ubi kayu, Tepung Ubi kayu, dan Daun Ubi Kayu per 100 gr bahan
Zat Gizi Ubi Kayu Tepung Ubi kayu Daun Ubi Kayu
Energi (Kal) 157 363 73
Protein (gr) 0.8 1.1 6.8
Lemak (gr) 0.3 0.5 1.2
Karbohidrat (gr) 34.9 88.2 13
Ca (mg) 33.0 84.0 165
P (mg) 40.0 125.0 54
Fe (mg) 0.70 1.0 2
Vit A (RE) 48 0 11000 SI
Vit C (mg) 30.0 0 275
Vit. B (mg) 0.06 0.04 0.12
Air (gr) 60.0 9.1 0
BDD (%) 75 100 87
Sumber : (http://isnamurti.com/,2008)
Ditinjau dari aspek ekonomis usaha pembuatan kripik singkong mempunyai prospek yang menggembirakan. Karena dengan harga yang sangat terjangkau konsumen bisa menikmati kripik singkong yang renyah, gurih, dan nikmat. Sehingga sudah dapat dipastikan bahwa usaha pembuatan kripik singkong akan mendapatkan keuntungan yang besar dan berkelanjutan. Buah karya dari usaha ini tidak hanya dirasakan oleh majikannya saja, tetapi para tenaga kerjanyapun juga ikut merasakannya. Mereka menjadi terbebas dari jeruji kemiskinan yang sekarang ini semakin mengarah pada tahap yang mengkhawatirkan. Dan secara otomatis pemerintah menjadi terbantu dalam mengurangi angka pengangguran yang ada di tanah air.
Seiring dengan popularitas dan memasyarakatnya kripik singkong sebagai makanan ringan yang lezat dan bernilai gizi tinggi, maka permintaan konsumen dan pasar terhadap kripik singkong di berbagai daerah terus meningkat. Kebutuhan terhadap kripik singkong ini meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan pendapatan penduduk perkapita.
Dengan meningkatnya permintaan kripik singkong di pasaran maka penyusun mempelajari usaha pembuatan kripik singkong di atas dengan melaksanakan kegiatan ini, yang mana hasil kegiatan tersebut kami tulis dalam laporan ini.

1.2 Rumusan Masalah
1. Berapa modal awal yang diperlukan dalam usaha pembuatan kripik singkong ?
2. Dalam waktu 10 hari bisa melakukan berapa kali produksi dan pada produksi ke berapa pengusaha mendapatkan keuntungan ?
3. Berapa output total yang diperoleh pengusaha dari produksi I – IV ?
4. Berapa besar keuntungan yang diperoleh pengusaha ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui berapa modal awal yang diperlukan dalam usaha pembuatan kripik singkong.
2. Mengetahui berapa kali produksi yang bisa dilakukan dalam waktu 10 hari dan pada produksi ke berapa pengusaha mendapatkan laba.
3. Mengetahui berapa output total yang diperoleh pengusaha dari produksi I – IV.
4. Mengetahui berapa keuntungan yang diperoleh pengusaha.

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Siswa
1. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang wirausaha.
2. Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab siswa
3. Terjalin hubungan akrab antarsiswa dengan warga sekolah, siswa dengan masyarakat.
4. Memiliki gambaran tentang masa depan yang dilandasi oleh pengalaman selama belajar berwirausaha.


1.4.2 Bagi Sekolah
1. Melahirkan generasi muda yang berwawasan luas dan berjiwa wirausaha.
2. Mempererat hubungan antar orang tua, siswa, sekolah, dan masyarakat.

1.5 Alasan Pemilihan Judul
Produksi makanan ringan khususnya kripik singkong bisa menghasilkan keuntungan yang sangat menggiurkan baik dilakukan dalam skala kecil maupun besar. Hal ini tidak lepas dari tingginya permintaan akan kripik singkong tersebut. Selain itu produksi kripik singkong memiliki beberapa keuntungan yang komparatif dibandingkan dengan produksi makanan ringan yang lain. Keuntungan tersebut meliputi :
1.5.1 Bahan baku dan sarana produksi kripik singkong sangat mudah didapatkan dengan harga yang sangat terjangkau.
1.5.2 Cara pembuatan kripik singkong sangat praktis dan mudah dilaksanakan oleh siapa saja.
1.5.3 Peralatan yang digunakan sangat sederhana dan harganya cukup terjangkau.


BAB II
PENGENALAN LINGKUNGAN WILAYAH

2.1 Aspek Teknis
Singkong (Mannihot esculenta) termasuk tumbuhan berbatang pohon lunak atau getas (mudah patah). Tanaman singkong berbatang bulat dan bergerigi yang terjadi dari bekas pangkal tangkai daun, bagian tengahnya bergabus dan termasuk tumbuhan yang tinggi. Tanaman singkong bisa mencapai ketinggian 1 - 4 meter.
Tanaman singkong dapat tumbuh subur di daerah yang berketinggian 1200 meter di atas permukaan air laut. Tanaman singkong menghendaki iklim yang panas dan lembab, terbuka dengan sinar matahari penuh.

2.2 Aspek Ekonomi
Pada dasarnya semua pengusaha memiliki tujuan yang sama dalam melakukan kegiatan ekonomi, yaitu mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Setelah kami pelajari dan telusuri ternyata usaha ini bias mendatangkan keuntungan yang besar. Hal ini dikarenakan banyak orang yang menyukai kripik singkong. Selain rasanya yang renyah, gurih, dan nikmat, kripik singkong juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Di samping itu harga kripik singkong relatif terjangkau bagi semua masyarakat baik menengah ke bawah, maupun menengah ke atas.

2.3 Aspek Sosial
Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh masyarakat sekitar, dari proses produksi sampai pemasarannya. Masyarakat di jaman sekarang telah mengetahui kandungan gizi yang terkandung dalam kripik singkong. Karena bahan bakunya adalah singkong, maka secara teknis dapat diketahui bahwa kandungan gizi yang paling besar adalah karbohidrat. Dengan adanya pengolahan singkong menjadi kripik singkong, diharapkan masyarakat menjadi tertarik untuk mengkonsumsi makanan yang kaya karbohidrat tersebut. Dengan demikian kebutuhan gizi di masyarakat akan terpenuhi.


BAB III
PELAKSANAAN USAHA PEMBUATAN
KRIPIK SINGKONG

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Usaha pembuatan kripik singkong ini dilaksanakan mulai tanggal 20 Februari 2009 sampai dengan 02 Maret 2009 di UPTD SPP-SPMA Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk.

3.2 Rencana dan Jadwal Kegiatan
Tabel 1. Rencana dan Jadwal Kegiatan
No Tanggal Perencanaan Tanggal Pelaksanaan Waktu Kegiatan Keterangan
1 18-02-2009 20-02-2009 05.00-06.00 - Pembelian bahan Produksi I
2 18-02-2009 20-02-2009 11.00-14.30 - Pengupasan
- Pengirisan
3 18-02-2009 20-02-2009 14.30-15.00 - Perebusan
4 18-02-2009 20-02-2009 15.00-20.30 - Penggorengan
5 18-02-2009 20-02-2009 20.30-21.00 - Penumisan
6 18-02-2009 20-02-2009 21.00-22.00 - Pengemasan
7 21-02-2009 21-02-2009 10.00-10.30 - Pemasaran
8 22-02-2009 22-02-2009 06.00-06.30 - Pembelian bahan Produksi II
9 22-02-2009 22-02-2009 08.30-11.00 - Pengupasan
- Pengirisan
10 22-02-2009 22-02-2009 11.00-11.30 - Perebusan
11 22-02-2009 22-02-2009 11.30-16.30 - Penggorengan
12 22-02-2009 22-02-2009 16.30-17.00 - Penumisan
13 22-02-2009 22-02-2009 17.00-20.00 - Pengemasan
14 23-02-2009 23-02-2009 10.00-11.00 - Pemasaran
15 24-02-2009 25-02-2009 05.00-06.00 - Pembelian bahan Produksi III
16 24-02-2009 25-02-2009 11.00-14.30 - Pengupasan
- Pengirisan
17 24-02-2009 25-02-2009 14.30-15.00 - Perebusan
18 24-02-2009 25-02-2009 15.00-20.30 - Penggorengan
19 24-02-2009 25-02-2009 20.30-21.00 - Penumisan
20 24-02-2009 25-02-2009 21.00-22.00 - Pengemasan
21 26-02-2009 26-02-2009 10.00-10.30 - Pemasaran
22 28-02-2009 01-03-2009 05.00-06.00 - Pembelian bahan Produksi IV
23 28-02-2009 01-03-2009 11.00-14.30 - Pengupasan
- Pengirisan
24 28-02-2009 01-03-2009 14.30-15.00 - Perebusan
25 28-02-2009 01-03-2009 15.00-20.30 - Penggorengan
26 28-02-2009 01-03-2009 20.30-21.00 - Penumisan
27 28-02-2009 01-03-2009 21.00-22.00 - Pengemasan
28 02-03-2009 02-03-2009 10.00-10.30 - Pemasaran

3.3 Cara Membuat Kripik Singkong
1. Singkong dikupas kemudian dicuci bersih, lalu diiris tipis – tipis.
2. Setelah semuanya diiris, irisan singkong direbus dalam larutan garam sampai mengapung. Setelah itu, irisan singkong ditiriskan.
3. Irisan singkong digoreng sampai kering ( berwarna kuning kecoklatan ).
4. Bumbu-bumbu dihaluskan dan ditumis sampai matang. Setelah berbau harum, kripik singkong dimasukkan ke dalam wajan yang berisi bumbu dan dicampur sampai merata.
5. Kripik singkong didiamkan sampai benar – benar dingin. Setelah dingin kripik singkong siap untuk dikemas.

3.4 Pengemasan
Adapun bentuk produksi akhir dari usaha ini adalah berupa makanan ringan yang telah diolah dan siap makan. Makanan ini telah dikemas dalam suatu kantong plastik.

3.5 Pemasaran Hasil Produksi
Produksi I menghasilkan 45 bungkus dengan harga jual Rp 500,-/bungkus. Produksi II menghasilkan 150 bungkus dengan harga jual Rp 1.000,-/3 bungkus. Produksi III menghasilkan 100 bungkus dengan harga jual Rp 250,-/bungkus. Produksi IV menghasilkan 70 bungkus dengan harga jual Rp 500,-/bungkus.
Pemasaran I dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2009, pemasaran II dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2009, pemasaran III dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2009, dan pemasaran IV dilaksanakan pada tanggal 02 Maret 2009. Adapun metode penjualannya adalah dijual langsung ke konsumen.



BAB IV
ANALISA USAHA

Input
1. Sarana Produksi I
a. Singkong 4 kg @ Rp 1.000,- Rp 4.000,-
b. Cabe besar ½ kg @ Rp 7.000,- Rp 3.500,-
c. Cabe kecil 1 ons Rp 2.000,-
d. Minyak goreng 2 kg @ Rp 8.000,- Rp 16.000,-
e. Garam 1 bungkus Rp 500,-
f. Cuka 1 botol Rp 1.500,-
g. Gula pasir ¼ kg Rp 7.000,- Rp 1.750,-
h. Minyak tanah 1 ½ l Rp 5.750,-
i. Lilin 3 batang @ Rp 5.00,- Rp 1.500,-
j. Korek api 1 bungkus Rp 200,-
k. Transportasi Rp 4.000,-
2. Sarana Produksi II
a. Singkong 8 kg @ Rp 1.200,- Rp 9.500,-
b. Garam 2 bungkus @ Rp 500,- Rp 1.000,-
c. Cabe besar 2 ons @ Rp 1.000 Rp 2.000,-
d. Minyak goreng ½ kg @ Rp 8.800 Rp 4.400,-
e. Gula merah Rp 1.000,-
f. Plastik 3 pack @ Rp 1.000,- Rp 4.000,-
g. Minyak tanah Rp 6.000,-
3. Sarana Produksi III
a. Singkong 7 kg @ Rp 1.000,- Rp 7.000,-
b. Cabe besar 2 ons @ Rp 1.000,- Rp 2.000,-
c. Minyak goreng 1 kg Rp 7.500,-
d. Gula pasir ¼ kg @ Rp 7.000,- Rp 1.750,-
e. Penyedap rasa 2 bungkus @ Rp 425,- Rp 850,-
f. Minyak tanah 1 l Rp 3.500,-
4. Sarana Produksi IV
a. Singkong 4 kg @ Rp 1.000,- Rp 4.000,-
b. Soda kue 1 bungkus Rp 1.000,-
c. Penyedap rasa 2 bungkus @ Rp 450,- Rp 900,-
d. Gula pasir ½ kg @ Rp 7.000,- Rp 3.500,-
e. Minyak goreng ½ kg @ Rp 9.000,- Rp 4.500,- +
Jumlah : Rp 105.100,-
5. Sewa 1 unit peralatan Rp 2.000,- ( Pisau 2 buah, cobek 1 unit, ember 1 buah ,
kompor 1 unit, panci 1 buah, tampah 2 buah,
1 unit penggorengan )

6. Tenaga Kerja
1 x produksi = Rp 2.000,- / TKSW
a. Produksi I
2 TKSW x Rp 2.000,- Rp 4.000,-
b. Produksi II
2 TKSW x Rp 2.000,- Rp 4.000,-
c. Produksi III
2 TKSW x Rp 2.000 Rp 4.000,-
d. Produksi IV
2 TKSW x Rp 2.000,- Rp 4.000,- +
Jumlah : Rp 16.000,-

 Input Total
1. Sarana Produksi Rp 105.100,-
2. Sewa Peralatan Rp 2.000,-
3. Biaya Tenaga Kerja Rp 16.000,- +
Input Total : Rp 123.100,-

Output
1. Produksi I 45 bungkus @ Rp 500,- Rp 22.500,-
2. Produksi II 150 bungkus @ Rp 1.000,-/3 bks Rp 50.000,-
3. Produksi III 100 bungkus @ Rp 250,- Rp 25.000,-
4. Produksi IV 70 bungkus @ Rp 500,- Rp 35.000,- +
Output total : Rp 132.500,-

Income
Income = Output total – Input total
= Rp 132.500,- − Rp 123.100,-
= Rp 9.400,-



BAB V
PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA

Usaha pembuatan kripik singkong memiliki prospek yang sangat bagus, karena kripik singkong merupakan makanan ringan yang banyak disukai oleh semua lapisan masyarakat karena rasanya yang lezat, gurih, dan nikmat serta mengandung gizi yang cukup tinggi. Adapun kandungan gizi yang terkandung di dalam singkong per 100 gram bahan adalah energi 157 kalori, protein 0,8 gram, lemak 0,3 gram, karbohidrat 34,9 gram, vitamin A, vitamin B, dan Vitamin C. Di samping itu bahan baku kripik singkong relatif terjangkau. Sehingga harga kripik singkongnyapun secara otomatis juga terjangkau. Jadi sudah dapat dipastikan bahwa usaha pembuatan kripik singkong akan memberikan keuntungan yang menggembirakan.


BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
1. Modal awal yang diperlukan dalam usaha pembuatan kripik singkong adalah Rp 48.000,-
2. Dalam waktu 10 hari pengusaha bisa melaksanakan 4 (empat) kali produksi, dan pengusaha mendapatkan keuntungan pada produksi II.
3. Output total yang diperoleh pengusaha dari Produksi I sampai Produksi IV adalah sebesar Rp 132.500,-
4. Keuntungan yang diperoleh pengusaha adalah Rp 9.400,-

6.2 Saran
1. Dalam pembuatan kripik singkong sebaiknya memilih bahan baku yang bermutu baik dan tidak terlalu keras agar kripik yang dihasilkan renyah dan enak.
2. Pada proses pengirisan sebaiknya menggunakan alat bantu berupa pemasah sehingga hasil pengirisan bisa seragam.
3. Pada proses pembuatan bumbu perlu ketelitian karena berpengaruh pada rasa yang dihasilkan.
4. Pengemasannya dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menarik konsumen untuk membeli produk kita.

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2008. Kripik Singkong. (http://www.bankresep.wordpress.com/)
2. Anonim. 2008. Ubi Kayu (Mannihot esculenta sebagai Alternatif Pengganti Bensin (Bioetanol Ramah Lingkungan).(http://www.isnamurti.com/)
3. Intan, Devi. A,dkk. 2008. Laporan Usaha Pembuatan Kacang Telur. Nganjuk; SPP-SPMA Pemkab. Nganjuk.

Tidak ada komentar: