Halaman

Kamis, 08 Oktober 2009

Perjalananku Ke Kampus Putih

Setelah lulus dari SPMA aku bingung banget mau melanjutkan kemana. Mau kuliah apa mau kerja. Kebanyakan teman-temanku langsung kerja, tapi aku masih ingin kuliah, ya kalau bisa sambil kerja. Aku bingung banget, dan aku memikirkannya sampai berbulan-bulan lamanya, sampai kepalaku migrain. Aku mencoba untuk tidak memikirkannya, tetapi tetap kepikiran juga. Mungkin aku tidak sebingung ini kalau orang tuaku memberi pilihan kepadaku. Tetapi orang tuaku terlalu percaya denganku dan menyerahkan semua keputusan kepadaku. Dan sampai pada suatu hari, salah satu guruku menawariku untuk mendaftar kuliah di UMM, karena dulu guruku tersebut adalah alumni dari UMM, jadi mudah mendapatkan informasi tentang pendaftaran maba. Aku memikirkan tawaran guruku tersebut selama beberapa hari. Aku juga melirik universitas-universitas lain dan menimbang-nimbang resiko-resikonya nanti ketika kuliah di universitas tersebut. Aku tidak mau kalau nanti aku menyesal menjalaninya. Akhirnya aku mencoba masuk di UMM lewat jalur PMDK UMM tersebut, tentunya setelah konsultasi dengan orang tua. Ya aku pasrah saja, tidak terlalu berharap. Aku serahkan semua persyaratan yang dibutuhkan, lalu guruku yang mengirimnya. Pengumumannya lama banget, mungkin sekitar satu bulan aku menunggunya. Kalau tidak salah tanggal 9 Juni 2009. Setelah lihat pengumuman, akhirnya aku ditrima juga di UMM, Fakultas Pertanian, Jurusan Agribisnis, jadi ya punya pegangan sementara. Setelah ditrimapun aku masih bingung, kuambil apa tidak kesempatan ini. Akupun berfikir lagi, aku konsultasikan dengan keluargaku, pendapat mereka berbeda-beda. Aku semakin pusing. Sampai aku sholat istikharah, tapi kok masih nggak ada bayangan. Akhirnya aku ikuti kata hati.

Selama aku vakum dari kegiatan belajar (formal) aku mencoba mencari kesibukan yang bermanfaat, salah satunya adalah ikut les Bahasa Inggris di Pare (Kediri). Lumayanlah untuk menambah pengetahuan dan ketrampilanku berbahasa Inggris. Aku menempuh perjalanan dari Pacitan ke Pare (Kediri) bersama sahabatku, namanya Lia naik motor selama kurang lebih 4,5 jam pada tanggal 20 Juni, karena masuk pertama tanggal 25 Juni. Sampai di Pare aku mencari kos-kosan, tapi kos-kosannya sudah penuh semua, dan baru kosong tanggal 25 Juni. Aku langsung booking saja tempat itu untuk 2 orang. Akhirnya aku pulang ke Nganjuk di rumah Bu Kosku yang dulu, menginap sementara disana.Tanggal 24 aku kembali lagi ke Pare menuju ke kos-kosan yang sudah aku pesan. Sesampainya disana ternyata kos-kosannya penuh. Aku bingung mencari kos-kosan kesana kemari, tanya sana tanya sini, dengan barang bawaan yang cukup berat. Akhirnya aku dapat kos-kosan juga. Lumayanlah, dapat tempat untuk istirahat. Dan akhirnya aku mengikuti les Bahasa Inggris selam satu bulan di Pare sampai tanggal 25 Juli 2009. Disana aku mendpatkan teman-teman baru yang menyenangkan, termasuk mbak Isna yang sekarang jadi teman satu kos denganku. Di sela-sela kegiatanku tersebut pada tanggal 9 Juli aku registrasi ke UMM, diantar kakakku yang di Kediri naik motor, karena aku tidak tau jalan ke Malang. Kakakku yang baik hati, menungguku selama proses registrasi yang panjang dan melelahkan. Dari pagi sampai jam 2 siang, akhirnya aku balik juga ke Pare. Sebelum registrasi itu aku sempat berselisih pendapat juga dengan ayahku, akan tetapi aku meyakinkan ayahku kalau aku sudah yakin akan mengambil kesempatan kuliah di UMM.

Pada hari minggu ada undangan orang tua di DOME UMM. Aku bingung siapa yang mewakilinya, karena orang tuaku nun jauh di Pacitan, nggak mungkin bisa hadir karena juga sibuk ngajar. Pakdheku yang di Madiun juga sibuk, kakakku juga sibuk. Aku juga bermusyawarah lama dengan kakaku, boleh tidak ya kalau aku datang sendiri?? Aku bingung banget. Akhirnya aku memutuskan untuk berangkat sendiri dengan memfotocopy KTP kakak sepupuku, karena foto copy KTP ayahku tertinggal di Pacitan. Dan Bismilahhirohmannirohim, aku berangkat ke UMM bersama sahabatku jam 6 pagi. Untungnya dia mau menemaniku, padahal pada waktu itu dia tidak membawa jaket sama sekali, dia hanya memakai kaos. Dia kutawari memakai jaketku, tapi dia nggak mau, nggak apa-apa katanya. Kupaksa, tapi dia tetep tidak mau. Akhirnya kami berangkat ke UMM dengan kondisi yang minim. Sepanjang perjalanan kami berdua menggigil kedinginan, membeku, tapi kami mencoba untuk menahannya. Setelah kurang lebih 2,5 jam, akhirnya kami sampai di UMM dan langsung menuju DOME. Di pintu GATE A aku mengutarakan kekurangan-kekuranganku, dan pihak kampus tidak mempermasalahkannya. Aku lega banget bisa menghadiri sendiri undangan orang tua. Di dalam DOME kami juga kedinginan. Tapi kami menahannya sampai pulang sekitar jam 12 siang.

Kemudian pada tanggal yang telah ditentukan aku mengikuti tes TOEFL yang diselenggarakan oleh kampus, tapi pada saat itu aku sudah tidak les Bahasa Inggris di Pare. Aku berangkat dari Madiun jam 10 pagi naik motor sendiri ke Kediri, kemudian minta diantar kakak ke UMMnya, jam 12.30 berangkat dari Kediri. Ternyata setelah sampai sana, aku telat 30 menit, dan aku tidak boleh mengikutinya karena aku akan rugi. Anak camaba yang telat selain aku juga ada, dia anak Kalimantan, padahal dia sudah sampai DOME jam 2 siang, tapi dia tidak tahu kalau jam 3 sore sudah masuk. Akhirnya dengan sedikit kecewa aku pulang ke Kediri dan besok jam 8 pagi aku harus sudah datang di DOME. Besok paginya aku berangkat dari Kediri jam 05.30 naik motor sendiri karena kakakku tidak bisa mengantarku, dia sibuk kerja. Dalam perjalanan rasanya aku sudah membeku, tapi kutahan semuanya karena aku sudah niat dalam hati. Akhirnya aku sampai di DOME jam 08.00. Aku langsung masuk ke DOME dan kurang beberapa detik lagi ternyata aku hampir telat. Alhamdulilah, aku masih diperbolehkan masuk. Akupun mengerjakan soal-soal dengan semaksimal mungkin semampuku dan dapat menyelesaikannya tepat waktu. Setelah selesai aku langsung bergegas pulang dan datang ke UMM lagi pada acara PESMABA nanti. Huhh... perjalanan yang cukup melelahkan, tapi aku menikmatinya. Semoga aku bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi setelah kuliah di UMM. Amiin.. Akupun ingin lulus dan wisuda di UMM dengan gelar sarjana S1 sesuai dengan cita-citaku dan aku bisa berguna bagi nusa bangsa dan agamaku kelak. Amiin..

Special thanks to: Allah SWT., Kedua orang tuaku, Bu Santi, dkk. (guru2ku), Mas Longgik Delton dan Kelrg., Lia, dkk. (sahabatku), semuanya yang kenal denganku.

Tidak ada komentar: